Mah Pinti, Penderita Tuna Netra, Rumahnya Direhab Satgas TMMD
PELITA24.COM | Cilacap - Satgas TMMD Sengkuyung Kodim 0703/Cilacap bersama warga membongkar rumah Mbah Plinti, (69) warga RT 02/02 Dusun Kalenwedi Desa Cimrutu, Kabupaten Cilacap, Senin (15/07/19).
Rumah Mbah Plinti menjadi salah satu sasaran rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) program TMMD karena dinilai tidak layak huni. Selain bangunannya yang sudah rapuh, dinding dapurnya juga bolong karena anyaman bambu yang menutupinya, sudah hancur.
" Ini yang menjadi penilaian Satgas TMMD sehingga rumah Mbah Plinti menjadi salah satu sasaran rehab bersama warga lainnya yang kondisi rumahnya serupa.," tutur Serka Untung Turijo dilokasi rehab RTLH.
Mbah Plinti sendiri tinggal sendirian. Kondisi matanya yang tuna netra, membuat hidupnya bergantung sama orang lain. Anak perempuan satu satunya, bekerja di Jakarta untuk mencukupi kebutuhannya dan baru saat ini kembali setelah mendengar rumah orang tuanya akan direhab TNI.
" Saya sebenarnya kasihan sama ibu, tapi saya harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan Alhamdulillah saya bisa menabung sedikit demi sedikit dari hasil saya bekerja, setelah ini saya akan membuka usaha dan menetap di desa untuk merawat ibu saya, " kata Semi, anak Mbah Plinti.
Terkait direhabnya rumah orang tuanya, Semi mengucapkan terima kasih kepada TNI. Keinginannya untuk bisa membangunkan rumah orang tuanya, kini terbantu dengan adanya TMMD di desanya.
" Terima kasih bapak TNI, semoga Tuhan Yang Maha Esa yang akan membalasnya," ucapnya penuh haru disamping Ibunya. P24.003_Urip
Rumah Mbah Plinti menjadi salah satu sasaran rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) program TMMD karena dinilai tidak layak huni. Selain bangunannya yang sudah rapuh, dinding dapurnya juga bolong karena anyaman bambu yang menutupinya, sudah hancur.
" Ini yang menjadi penilaian Satgas TMMD sehingga rumah Mbah Plinti menjadi salah satu sasaran rehab bersama warga lainnya yang kondisi rumahnya serupa.," tutur Serka Untung Turijo dilokasi rehab RTLH.
Mbah Plinti sendiri tinggal sendirian. Kondisi matanya yang tuna netra, membuat hidupnya bergantung sama orang lain. Anak perempuan satu satunya, bekerja di Jakarta untuk mencukupi kebutuhannya dan baru saat ini kembali setelah mendengar rumah orang tuanya akan direhab TNI.
" Saya sebenarnya kasihan sama ibu, tapi saya harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan Alhamdulillah saya bisa menabung sedikit demi sedikit dari hasil saya bekerja, setelah ini saya akan membuka usaha dan menetap di desa untuk merawat ibu saya, " kata Semi, anak Mbah Plinti.
Terkait direhabnya rumah orang tuanya, Semi mengucapkan terima kasih kepada TNI. Keinginannya untuk bisa membangunkan rumah orang tuanya, kini terbantu dengan adanya TMMD di desanya.
" Terima kasih bapak TNI, semoga Tuhan Yang Maha Esa yang akan membalasnya," ucapnya penuh haru disamping Ibunya. P24.003_Urip
