Pagelaran Wayang Kulit Semarakan Acara Sedekah Bumi di Balai Desa Kalijaran
PELITA24.COM | Cilacap - Ada sebuah istilah“Desa Mawa Cara, Negara Mawa Tata” yang artinya masing-masing desa memiliki adat dan budayanya, sedang negara memiliki tata aturannya sendiri. Setidaknya, itulah yang terwujudkan dalam acara sedekah bumi warga Desa Kalijaran ,Kecamatan Maos,di balai desa Kalijaran, Rabu (31/19).
Acara dihadiri Danramil 07/Maos Kapten Inf Joko Yunanto, Camat Maos Ahmad Husen S.Sos dan Kasi Polsek Maos AKP Sugeng Hartono diwakili Bripka Ipung, Kades Kalijaran Badrun beserta perangkat, para Kades se Kecamatan Maos, Babinsa Serma Darsono, Bhabinkamtibmas Bripka Arif Prabowo, BPD, LPPMD, KKN Unsud dan warga desa yang berjumlah sekitar 500 orang.
Kades Kalijaran Badrun dalam sambutannya mengatakan Pagelaran Wayang Kulit dengan Dalang Kondang Ki Sikin Hadi Warson mengambi judul Babat Alas Mandolosoro. "Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka bersih desa dan sekaligus sebagai sarana untuk melestarikan kebudayaan jawa, dengan maksud dan tujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa", ucap Badrun.
Menurut Babinsa Serma Darsono, pagelaran wayang juga bisa dijadikan satu teladan sekaligus cermin bagi perilaku hidup manusia. Kisah pewayangan banyak mengandung nilai-nilai luhur yang sangat bermanfaat jika di aplikasikan dalam kehidupan nyata.
"Cerita pewayangan juga selalu diambil dari kisah hidup yang memiliki nilai manfaat yang luar biasa. Melalui pagelaran wayang kulit, penonton diajarkan untuk dapat memilah dan memilih hal-hal yang baik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari hari", tandasnya. P24.003_Urip
Acara dihadiri Danramil 07/Maos Kapten Inf Joko Yunanto, Camat Maos Ahmad Husen S.Sos dan Kasi Polsek Maos AKP Sugeng Hartono diwakili Bripka Ipung, Kades Kalijaran Badrun beserta perangkat, para Kades se Kecamatan Maos, Babinsa Serma Darsono, Bhabinkamtibmas Bripka Arif Prabowo, BPD, LPPMD, KKN Unsud dan warga desa yang berjumlah sekitar 500 orang.
Kades Kalijaran Badrun dalam sambutannya mengatakan Pagelaran Wayang Kulit dengan Dalang Kondang Ki Sikin Hadi Warson mengambi judul Babat Alas Mandolosoro. "Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka bersih desa dan sekaligus sebagai sarana untuk melestarikan kebudayaan jawa, dengan maksud dan tujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa", ucap Badrun.
Menurut Babinsa Serma Darsono, pagelaran wayang juga bisa dijadikan satu teladan sekaligus cermin bagi perilaku hidup manusia. Kisah pewayangan banyak mengandung nilai-nilai luhur yang sangat bermanfaat jika di aplikasikan dalam kehidupan nyata.
"Cerita pewayangan juga selalu diambil dari kisah hidup yang memiliki nilai manfaat yang luar biasa. Melalui pagelaran wayang kulit, penonton diajarkan untuk dapat memilah dan memilih hal-hal yang baik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari hari", tandasnya. P24.003_Urip