Video

ads header

Breaking News

Serka Sodirin Bersama Warga Desa Bringkeng Saksikan Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk


PELITA24.COM | Cilacap Batiwanwil Koramil 09/Kawunganten Serka Sodirin bersama Forkopincam Kawunganten saksikan pagelaran wayang kulit semalam suntuk bersama Ki Dalang "Sigit Jono Saputro" dari Kesugihan, bertempat di Balai Desa Bringkeng Kecamatan Kawunganten, Senin (02/09/2019) malam.

Selain Forkopincam Kawunganten kegiatan juga dihadiri seluruh Kepala Desa se Kecamatan Kawunganten, Kepala Desa Bringkeng Misran bersama seluruh perangkatnya, lembaga desa, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan warga masyarakat Desa Bringkeng.

Misran selaku Kepala Desa Bringkeng mengemukakan bahwa pagelaran wayang kulit semalam suntuk ini dilaksanakan dalam rangka sedekah bumi atau selamatan bumi. Kegiatan ini merupakan agenda rutin pemerintah Desa Bringkeng yang dilaksanakan di bulan Suro atau Muharam. 

Selain sebagai sarana ruwatan bumi, kegiatan ini sekaligus sebagai ajang silaturahmi seluruh masyarakat Desa Bringkeng sambil menyaksikan pagelaran wayang kulit", katanya.


Sementara itu Camat Kawunganten Suharyanto, S. Sos. MM juga menjelaskan bahwa sedekah bumi ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur warga kepada Allah SWT atas hasil yang diperoleh melalui bumi. Terkait kegiatan ini, dia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Desa Bringkeng yang terus melestarikan kegiatan sedekah bumi ini.

Pada kesempatan itu, Camat juga mengajak kepada seluruh warga masyarakat Desa Bringkeng agar tetap menjaga kerukunan dan tidak mudah terprovokasi dengan berita-berita bohong atau hoaks. 

"Jaga dan pelihara keguyuban dan kerukunan yang telah terjalin ini. Bukan hanya di tingkat desa tapi bisa di bawa sampai tingkat kabupaten. Semoga di bawah kepemimpinan Kades Misran, kedepan bisa lebih maju lagi ", harap Suharyanto.

Saat menyaksikan kegiatan tersebut, Batiwanwil Koramil 09/Kawunganten Serka Sodirin dalam laporannya mengatakan, pagelaran wayang kulit selalu dinanti oleh seluruh warga masyarakat Desa Bringkeng. Hal itu terbukti masyarakat sangat antusias dan tumpah ruah memadati halaman Balai Desa Bringkeng. 

"Inilah bukti jika wayang kulit masih mengakar di hati masyarakat, untuk itu harus kita uri-uri dan lestarikan agar nantinya dapat terus dinikmati oleh anak cucu kita", ucapnya.  P24.003_Urip