Babinsa Nusawungu Tingkatkan Usaha Industri Pengrajin Batu Bata
PELITA24.COM | Cilacap - Kopda Sohirin, Babinsa Koramil 05/Nusawungu, Kodim 0703/Cilacap memberikan motivasi kepada warga binaanya untuk meningkatkan usaha pengrajin batu bata, bertempat di rumah Sulkhan RT. 02/RW. 10 Desa Sikanco, Kecamatan Nusawungu, Sabtu (2/3).
Diketahui bahwa Desa Sikanco merupakan percontohan bagi desa lain di Kecamatan Nusawungu, hal ini dikarenakan sebagian warganya dikenal sebagai pengrajin batu bata. Warga mengolah tanah liat yang dimanfaatkan menjadi batu bata. Meski pasar yang mampu digarap baru pasar lokal seperti toko bangunan dan warga di wilayah sekitar untuk pembuatan bangunan rumah, namun begitu pembuatan batu bata berbahan tanah liat ini sangat membantu pendapatan ekonomi masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
Dalam proses pembuatan batu merah yaitu adonan tanah liat yang basah, dipadatkan dan dicetak dengan cetakan kayu. Kemudian diangin-anginkan hingga setengah kering. Setelah setengah kering, batu bata mentah ini kemudian dijemur di bawah sinar matahari. Setelah kering, barulah kemudian dibakar.
Batu bata yang matang ini memiliki warna oranye (jingga) kemerahan sehingga disebut dengan nama yang kita kenal: batu bata merah. Setelah dingin, batu bata merah ini barulah didistribusikan kepada para penyalur dan juga para penjual atau toko-toko bahan bangunan.
Babinsa Koramil 05/Nusawungu, Kopda Sohirin merasa terpanggil untuk membantu warganya dalam memotivasi dan meningkatkan usaha industri rumah tangga pembuatan batu bata yang di geluti warganya.
“Untuk itu selaku Babinsa Desa Sikanco bersama pemerintah desa terus memberikan motivasi dan mempelopori usaha usaha kecil, Industri Rumah Tangga dan pengrajin batu bata untuk mengatasi kesulitan masyarakat”, ucapnya.
Untuk meningkatkan penghasilan dan gairah para pengrajin, Pemerintah Desa sikanco tentunya harus mendorong pengrajin batu bata merah sebagai produk unggulan desa. “Melalui program pemberdayaan masyarakat, pengadaan alat mesin modern agar kualitas batu bata merah semakin bagus dan berkelas,” harap Babinsa. P.003_Eko
Diketahui bahwa Desa Sikanco merupakan percontohan bagi desa lain di Kecamatan Nusawungu, hal ini dikarenakan sebagian warganya dikenal sebagai pengrajin batu bata. Warga mengolah tanah liat yang dimanfaatkan menjadi batu bata. Meski pasar yang mampu digarap baru pasar lokal seperti toko bangunan dan warga di wilayah sekitar untuk pembuatan bangunan rumah, namun begitu pembuatan batu bata berbahan tanah liat ini sangat membantu pendapatan ekonomi masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
Dalam proses pembuatan batu merah yaitu adonan tanah liat yang basah, dipadatkan dan dicetak dengan cetakan kayu. Kemudian diangin-anginkan hingga setengah kering. Setelah setengah kering, batu bata mentah ini kemudian dijemur di bawah sinar matahari. Setelah kering, barulah kemudian dibakar.
Batu bata yang matang ini memiliki warna oranye (jingga) kemerahan sehingga disebut dengan nama yang kita kenal: batu bata merah. Setelah dingin, batu bata merah ini barulah didistribusikan kepada para penyalur dan juga para penjual atau toko-toko bahan bangunan.
Babinsa Koramil 05/Nusawungu, Kopda Sohirin merasa terpanggil untuk membantu warganya dalam memotivasi dan meningkatkan usaha industri rumah tangga pembuatan batu bata yang di geluti warganya.
“Untuk itu selaku Babinsa Desa Sikanco bersama pemerintah desa terus memberikan motivasi dan mempelopori usaha usaha kecil, Industri Rumah Tangga dan pengrajin batu bata untuk mengatasi kesulitan masyarakat”, ucapnya.
Untuk meningkatkan penghasilan dan gairah para pengrajin, Pemerintah Desa sikanco tentunya harus mendorong pengrajin batu bata merah sebagai produk unggulan desa. “Melalui program pemberdayaan masyarakat, pengadaan alat mesin modern agar kualitas batu bata merah semakin bagus dan berkelas,” harap Babinsa. P.003_Eko
